AekSabaon This tourist place is located in Sibio-bio Village, South Tapanuli Regency, North Sumatra, Indonesia. Exactly about 1 hour from downtown Padang Sidempuan. Often called a greenhouse, because the place has a house (restaurant) that many will be glass windows, 80% of the restaurant, desig

Bukan Tabagsel namanya jika tak kaya akan beragam obyek wisata. Terdiri dari 1 pemerintahan kota dan 4 kabupaten, Tapanuli Bagian Selatan punya sederet cagar alam populer seperti Batang Gadis National Park, Dolok Sibual-buali hingga Dolok Sipirok. Mulai 2017 lalu, nama Sibio-bio semakin populer bagi warga Medan dan Sumut berkat keberadaan Wisata Aek Sabaon. Lokasinya yang dekat dari Padang Sidempuan ditambah panorama alam serta keunikannya, destinasi Tapsel di Desa Sibio-bio, Marancar ini bahkan sempat kebanjiran pengunjung. 1. Pesona Aek Sabaon, Sibio Bio aek sabaon sibiobio - foto instagram/nayov7la Apa sih daya tarik tempat wisata di Tapanuli Selatan ini?. Nah, ada bangunan permanen yang hampir keseluruhannya terbuat dari kaca, tepatnya di lantai 2. Kalau kata orang, seperti di luar negeri. Bangunan ini semakin terlihat menawan lantaran berhadapan dengan danau buatan. Pemandangannya juga kece, apalagi di pagi hari ketika kabut turun. Kerennya lagi, tidak jauh dari Aek Sabaon ada juga Sibio-bio Adventure Park sehingga kamu bisa mengunjungi 2 tempat sekaligus. sibiobio tapsel - foto instagram/nisfupane Di sekeliling danau yang dihuni ikan warna-warni ini juga ada beberapa rumah-rumah kecil khas Tapanuli Selatan. Ya, sejak dahulu sebagian wilayah di Tapsel memang identik dengan rumah ijuk. Hal ini berkaitan dengan aktivitas Sorik Marapi. Penggunaan ijuk dipercaya mampu menghindari panas abu yang berasal dari Sorik Marapi. Baca 7 Bandara di Sumatera Utara Sejauh mata melihat, tampak pula hutan hijau dan masih lebat. Seperti diketahui, Aek Sabaon berada di sekitar kawasan kaki Gunung Lubuk Raya. Sangking kecenya, banyak calon suami-istri yang mengambil photo shot di Aek Sabaon untuk keperluan pra-wedding. Seraya menyeruput alias minum kopi Mandailing, kamu bisa santai di bangku yang sudah disediakan pihak pengelola. Kalau merasa lapar, tersedia beragam menu makanan dan minuman. view di malam hari - instagram/nicky_a_idrus 2. Lokasi Aek Sabaon dan Aksesibilitas Tempat wisata yang berada di Kecamatan Marancar ini dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan baik roda dua maupun roda empat melalui rute berikut Kota Padang Sidempuan - Joring Natobang - Simasom - Huraba - Aek Sabaon Julu. Tidak terlalu jauh kok, cuma 45 menit hingga 1 jam perjalanan. 3. Tiket Masuk Aek Sabaon Enggak perlu khawatir deh, dengan membayar retribusi sebesar kamu sudah dapat masuk dan berkeliling sepuasnya di Wisata Aek Sabaon, tidak mahal kan? Tak hanya wisata buatan ini saja, masih banyak lho destinasi lainnya di Tapanuli Selatan. Ayo telusur Pariwisata Sumut! SK/PSN.
PortalTendik hadir untuk mempermudah pencarian sekolah tersinkronisasi dengan data Dapodik di Kab. Tapanuli Selatan, Prop. Sumatera Utara HomeHardi MulyonoUniversity of Muslim Nusantara Alwashliyah, Medan Indonesia RektoratAbout11,558Reads How we measure 'reads'A 'read' is counted each time someone views a publication summary such as the title, abstract, and list of authors, clicks on a figure, or views or downloads the full-text. Learn more20172018201920202021202220230510152025201720182019202020212022202305101520252017201820192020202120222023051015202520172018201920202021202220230510152025Publications Abd. Rasyid SyamsuriSome problems that are often faced by small and medium industry players are the low ability of SMEs to explore opportunities, and the low ability of SMEs to innovate in business. Therefore, the purpose of this study is to examine the influence of organizational agility and open innovation on competitive advantage in culinary SMEs in Medan. This stu...This study intends to examine how customer loyalty is impacted by price and service quality at Hisana Fried Chicken in Medan Johor, Medan City. This study used a quantitative methodology. From April to September 2022, six months of this study were dedicated to its execution. Utilized data collection methods included questionnaires, documentation st...This study aims to analyze the effect of product development and price on purchasing decisions for Ms Glow Skincare in the Pekan Dolok Masihul Village Community, Serdang Bedagai Regency, North Sumatra Province. Explanatory research is the methodology employed. From January 2022 to March 2022, this study was conducted. In this study, questionnaires...This study's goal was to analyze the effect of product quality and promotion on purchasing decisions for the Suzuki All New Ertiga at PT. Trans Sumatra Mainstay Sisingamangaraja Branch. The research was carried out between March 2021 and June 2022 and employs a quantitative methodology. The data collection techniques employed are observations, docu...ABSTRAKBeberapa tahun terakhir ini marak sekali terjadi perusakan lingkungan hidup, seperti pembuangan sampah ke sungai, danau, laut, jalan umum. Indonesia memproduksi sampah hingga 65 juta ton pada 2016, meningkat menjadi 67 ton pada 2017 dan lainnya. Beberapa kejahatan lingkungan tersebut terjadi disebabkan oleh kurang tegas, adil dan manfaatnya...In recent years, there has been a lot of environmental destruction caused by human activities, such as dumping garbage into rivers, lakes, seas, public roads and others. A series of environmental crimes arise because less firm of existing legal regulation on environmental protection. To seek the new model of environmental protection, an empirical...Mahasiswa yang loyal dalam hal ini alumni adalah menjadi sumber keunggulan kompetitif suatu perguruan tinggi dengan mepromosikan melalui mulut ke mulut, retensi terhadap bujukan perguruan tinggi lain dan pembelian begitu konsep mahasiswa sebagai pelanggan menekankan pentingnya bagi universitas untuk membina hubungan dua arah yang inter... Hardi MulyonoThis study analyzes the effect of quality of services provided to the students’ in relation to their satisfaction and loyalty. Respondents in this study were seventh semester students of Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah, the total number of students was 312. Data analysis techniques in this study used was SEM Structural Equation Modeling...Kejahatan Korupsi di Indonesia merupakan permasalahan yang besar yang merupakan kejahatan extra ordinary crime kejahatan yang luar biasa hingga saat ini belum dapat diselesaikan dengan tuntas. Salah satu konsep untuk mengurangi kejahatan korupsi ini melalui pencegahan kepada generasi muda. Konsep pencegahan ini membutuhkan waktu lama terutama yan...Kejahatan Korupsi di Indonesia merupakan permasalahan yang besar yang merupakan kejahatan extra ordinary crime kejahatan yang luar biasa hingga saat ini belum dapat diselesaikan dengan tuntas. Salah satu konsep untuk mengurangi kejahatan korupsi ini melalui pencegahan kepada generasi muda. Konsep pencegahan ini membutuhkan waktu lama terutama yan...This study aims to analyze the direct and indirect effect of Subjective Norms and Attitude toward Concert Ticket Buying Decision via The Intention to Download Illegal Music and The Intention to Buy Legal Music as Intervening Variables. The population of this study is the undergraduate management student at Faculty of Economics and Business, Univers...Competition for universities in Indonesia is increasingly competitive. This is due to the very high growth rate of the university. Therefore, private universities must formulate various strategies. Al Washliyah Association which has three universities formulated a strategy to make Islamic universities nuanced. The nuance of the Islamic is reflected...This research is quantitative research. This study aims to find out the factors that most influence the choice of students in choosing Muslim Nusantara Al-Washliyah University. The location of this study was conducted at Muslim Nusantara Al-Washliyah University conducted in August 2019 to December 2019. The results of this study produced six factor...ABSTRAK Meningkatnya kasus korupsi disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya rendahnya moralitas, tidak memiliki budaya malu, tidak taat pada hukum, tidak amanah, tidak jujur, dan lain sebagainya. Oleh karena itu diperlukan adanya langkah-langkah positif diantaranya adalah penyadaran dan pembinaan moralitas bangsa, sehingga penyelenggaraan Negara d...Sharing economy inspire people to share resources to produce more efficient economies. In Indonesia, Sharing economy is predicted to grow rapidly and become a very promising business model in the future. One of the most vibrant sharing economies in Indonesia today is the online transport business model. The specific purpose of the paper is to ident...Korupsi adalah merupakan suatu dari kejahatan yang luar biasa ekstra ordinary crime, hal inidisebabkan karena korupsi terjadi di semua bidang kehidupan, dan dilakukan secara sistematissehingga sangat sulit untuk memberantasnya. Perbuatan korupsi merupakan suatu perbuatanorang yang tidak jujur yang bermula sebagai perbuatan jahat yang memerlukan k...The purpose of this study was to determine the influence of Social Media, Word of Mouth, and Servicescape to visiting interest tourist to Sibio-bio Aek Sabaon Nature Park in South Tapanuli. The type of research is a causal associative research with data collection techniques in the form of questionnaires. In this study the large numbers of sample...We report an aerial feeding technique by a Brahminy KiteHaliastur indus on large prey. Although aerial feeding on small prey is known for the Brahminy Kite and some other raptors, the size of the prey a fish 25-30 cm long and possibly up to-400 g is chromatographic–electroantennographic detection GC-EAD analyses of pheromone gland extracts of female nettle caterpillars, Setora nitens, revealed four compounds that consistently elicited responses from male moth antennae. Retention indices on three fused silia columns DB-5, DB-23, and DB-210 of two EAD-active compounds were almost identic...Gas chromatographic–electroantennographic detection GC-EAD analyses of female nettle caterpillar, Setothosea asigna, pheromone gland extracts revealed seven antennally active compounds. Based on their retention indices on three fused silica columns DB-5, DB-23, and DB-210, these compounds were hypothesized and, through comparative GC, GC-EAD an...Network ReadWaspada,senin 7 oktober 2013 by Harian Waspada on Issuu and browse thousands of other publications on our platform. Start here! INSTRUÇÕES DE USO MODO DE APLICAÇÃO Preparo da calda Utilizar 200 litros de calda por hectare. É recomendado que a calda esteja em constante agitação para a melhor homogeneização do produto. Modo e equipamentos de aplicação O produto deve ser aplicado diretamente sobre a praga alvo, podendo ser aplicado com equipamentos terrestres pulverizador costal ou tratorizado. Época de aplicação O produto deverá ser aplicado quando forem identificados focos da praga alvo no campo. Recomendações de uso -Realizar a limpeza do pulverizador quando este estiver com algum resíduo de produtos químicos. -Recomenda-se que se inicie a aplicação logo após o preparo da calda. -É recomendado que as aplicações sejam realizadas sempre no final do dia, nas horas frescas, ou em dias nublados umidade relativa de 70% ou ainda com chuva fina. -Recomenda-se não armazenar o produto em temperatura maior que 25ºC. INTERVALO DE SEGURANÇA Não determinado devido à natureza microbiológica do produto e a não determinação de LMR para esse produto. INTERVALO DE REENTRADA DE PESSOAS NAS CULTURAS E ÀREAS TRATADAS Não entrar na área tratada logo após a aplicação do produto, esperar 4 horas ou até a secagem da calda. Caso tenha necessidade de entrar na área tratada antes deste período, utilizar os EPIs recomendados pela Saúde. Após a secagem da calda, para acessar a área tratada utilizar calçados fechados. LIMITAÇÕES DE USO -Não aplicar em período de chuvas intensas. -Não é recomendada a aplicação conjunta do produto Exterminador Bio com fungicidas químicos ou biológicos. -Não fazer aplicação com umidade relativa do ar menor que 70%. BagianUtara berbatasan dengan wilayah Desa Bulumario dan Desa Huraba. Bagian Selatan berbatasan dengan wilayah Desa Sialaman, Sibio-bio, Aek Sabaon Julu, Sukarame, Sugitonga, dan Sugijulu Bagian Timur berbatasan dengan wilayah Desa Sumuran, Hutaraja, Mandurana, Aek Horsik, Paringgonan, Hasahatan, Pinang Sori dan Gunungtua Baringin The purpose of this study was to determine the influence of Social Media, Word of Mouth, and Servicescape to visiting interest tourist to Sibio-bio Aek Sabaon Nature Park in South Tapanuli. The type of research is a causal associative research with data collection techniques in the form of questionnaires. In this study the large numbers of sample were obtained with accidental sampling technique as much as 155 respondents who were in location. Data was analyzed by using smartpls Data collection was made through questionnaires and interview. The results show that Social Media, Word of Mouth, and Servicescape simultaneously significantly influence the visiting of interest to Sibio-bio Aek Sabaon Nature Park. This research findings are partial test show that word of mouth have positive and significant effect to the visiting of interest, while social media and servicescape partially have positive and insignificant effect on visiting interest. PENDAHULUAN Dewasa ini, perkembangan zaman sudah memasuki era globalisasi. Dimana era globalisasi membuka peluang yang besar bagi bisnis, disamping itu tantangan bisnis juga semakin besar. Hal ini berlaku pada semua sektor perekonomian, sektor pariwisata pun tak luput dari perkembangan globalisasi tersebut. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusaha objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait dibidang tersebut. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, pada saat ini media yang digunakan untuk mempromosikan pariwisata jauh lebih banyak. Salah satu bentuk dari kemajuan teknologi tersebut adalah social media. Social media adalah sebuah media berbasis internet yang memudahkan atau memungkinkan penggunanya dapat dengan mudah berpartisipasi, menciptakan dan berbagi pengalaman serta informasi yang dimilikinya. Social media menurut Kotler & Keller 2016, social media merupakan sarana bagi konsumen untuk berbagi teks, gambar, audio, dan informasi video dengan satu sama lain dan dengan perusahaan dan sebaliknya Sedangkan menurut Kaplan & Haenlein, 2010 Social media adalah sekelompok Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free PENGARUH SOCIAL MEDIA, WORD OF MOUTH DAN SERVICESCAPE TERHADAP MINAT BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM SIBIO-BIO AEK SABAON DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN Syafrizal Helmi Situmorang FEB Universitas Sumatera Utara Shelmi09 Hardi Mulyono FE UMN Alwasliyah hardisurbakti Syakina Reza Harahap FEB Universitas Sumatera Utara e-mail syakinarezaharahap Abstract The purpose of this study was to determine the influence of Social Media, Word of Mouth, and Servicescape to visiting interest tourist to Sibio-bio Aek Sabaon Nature Park in South Tapanuli. The type of research is a causal associative research with data collection techniques in the form of questionnaires. In this study the large numbers of sample were obtained with accidental sampling technique as much as 155 respondents who were in location. Data was analyzed by using smartpls Data collection was made through questionnaires and interview. The results show that Social Media, Word of Mouth, and Servicescape simultaneously significantly influence the visiting of interest to Sibio-bio Aek Sabaon Nature Park. This research findings are partial test show that word of mouth have positive and significant effect to the visiting of interest, while social media and servicescape partially have positive and insignificant effect on visiting interest. PENDAHULUAN Dewasa ini, perkembangan zaman sudah memasuki era globalisasi. Dimana era globalisasi membuka peluang yang besar bagi bisnis, disamping itu tantangan bisnis juga semakin besar. Hal ini berlaku pada semua sektor perekonomian, sektor pariwisata pun tak luput dari perkembangan globalisasi tersebut. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusaha objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait dibidang tersebut. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, pada saat ini media yang digunakan untuk mempromosikan pariwisata jauh lebih banyak. Salah satu bentuk dari kemajuan teknologi tersebut adalah social media. Social media adalah sebuah media berbasis internet yang memudahkan atau memungkinkan penggunanya dapat dengan mudah berpartisipasi, menciptakan dan berbagi pengalaman serta informasi yang dimilikinya. Social media menurut Kotler & Keller 2016, social media merupakan sarana bagi konsumen untuk berbagi teks, gambar, audio, dan informasi video dengan satu sama lain dan dengan perusahaan dan sebaliknya Sedangkan menurut Kaplan & Haenlein, 2010 Social media adalah sekelompok aplikasi berbasis internet yang memungkinkan terjadi penciptaan dan pertukaran yang dihasilkan dari pengguna konten. Melalui social media, dapat menjangkau wisatawan secara lebih dekat, sehingga pengunjung merasa lebih unik, penting, dan individual. Salah satu bentuk promosi lain dalam pemasaran adalah word of mouth. Sebelum memutuskan untuk menggunakan suatu produk atau jasa, kebanyakan dari calon konsumen atau pengunjung sendiri akan mencari informasi mengenai produk atau jasa terlebih dahulu, begitu pula dalam hal pariwisata. Sebelum memutuskan untuk mengunjungi destinasi wisata, pengunjung akan mencari informasi mengenai tempat wisata yang akan dikunjungi nya terlebih dahulu apakah sesuai dengan kebutuhannya salah satu nya melalui word of mouth. Menurut Lupiyoadi 2006, word of mouth adalah suatu bentuk promosi yang berupa rekomendasi dari mulut ke mulut tentang kebaikan maupun keburukan dalam suatu produk atau jasa. Servicescape atau lingkungan fisik organisasi merupakan salah satu strategi perusahaan jasa yang bisa diserap dalam kepariwisataan, dimana layanan diciptakan dan penyedia jasa dengan pelanggan berinteraksi, ditambah unsur-unsur berwujud yang ada dan dipakai untuk berkomunikasi atau untuk mendukung peran jasa. Lovelock 2010 mendefinisikan servicescape sebagai gaya dan tampilan fisik dan elemen pengalaman lain yang ditemui oleh pelanggan di tempat penghantaran layanan. Segala sesuatu yang secara fisik hadir disekitar konsumen selama transaksi layanan jasa yang harus benar diperhatikan Hightower & Shariat, 2009 Kabupaten Tapanuli Selatan adalah salah satu kabupaten yang ada di Sumatera Utara. Kabupaten Tapanuli Selatan memiliki banyak objek wisata yang menarik salah satu yang paling sering dikunjungi ialah Taman Wisata Alam Sibio-bio Aek Sabaon yang berada di Kecamatan Marancar Kabupaten Tapanuli Selatan. Penelitian ini menganalisis pengaruh Servicescape, word of mouth dan social media marketing terhadap minat berkunjung ke Taman Wisata Alam Sibio-bio, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara TINJAUAN PUSTAKA Social Media Menurut Situmorang 2016 social media merupakan salah satu produk dunia digital yang mengedepankan proses interaksi antara individu satu dengan yang lainnya, menciptakan sebuah ketertarikan antara social media dengan individu tersebut. Kaplan & Haenlein 2010 mendefenisikan social media sebagai sekelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun atas dasar ideologis dan teknologi web yang memungkinkan terjadi penciptaan dan pertukaran yang dihasilkan dari pengguna konten. Sedangkan Kotler & Keller 2016 social media merupakan sarana bagi konsumen untuk berbagi teks, gambar, audio, dan informasi video dengan satu sama lain dan dengan perusahaan dan sebaliknya Menurut Menurut Kaplan & Haenlein 2010 terdapat dua elemen di dalam social media yaitu media research dan social processes. 1 Media research terdiri dari social presence yang didefenisikan sebagai kontak suara, visual maupun fisik yang terjadi ketika terjadi proses komunikasi, dan media richness didasarkan pada tujuan komunikasi yaitu untuk mengurangi ketidakjelasan dan ketidakyakinan pada saat sebuah informasi disampaikan, serta 2 social processes terdiri dari self presentation merupakan keinginan untuk mengendalikan kesan kepada orang lain. Pada satu sisi untuk mengendalikan kesan kepada orang lain, pada satu sisi lainnya mempunyai tujuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mendapatkan keuntungan seperti, menciptakan pencitraan yang konsisten pada satu identitas kepribadian dan self disclosure merupakan sebuah langkah kritis yang penting dalam pengembangan hubungan dekat dan dilakukan melalui pengungkapan diri baik sadar atau tidak sadar pembukaan informasi pribadi Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis menggunakan dua elemen di dalam social media yaitu media research dan social processes dalam penelitian. Sehingga indikator yang digunakan untuk mengukur social media adalah social presence, media richness self presentation, dan self disclosure. Word of Mouth Menurut Lupiyoadi 2006, word of mouth adalah suatu bentuk promosi yang berupa rekomendasi dari mulut ke mulut tentang kebaikan maupun keburukan dalam suatu produk atau jasa. Sedangkan, Assael 2000 mengatakan Word of mouth adalah komunikasi interpersonal antara dua atau bahkan lebih individu seperti anggota kelompok referensi atau konsumen dan tenaga penjual. Kotler & Armstrong 2012 mengatakan tidak ada sebuah iklan atau seorang penjual pun yang akan mampu meyakinkan seseorang secara persuasif tentang kualitas suatu produk selain teman, kenalan, pelanggan lama, atau ahli yang independen. Ini mengindikasikan bahwa terjadinya suatu penggunaan suatu produk kemungkinan besar akan dipengaruhi oleh orang yang di percayai. Menurut Sernovizt 2009, menyebutkan bahwa ada 5 elemen-elemen Five Ts yang dibutuhkan untuk word of mouth agar dapat menyebar. 1 Talkers yaitu yang pertama dalam elemen ini adalah kita harus tahu siapa pembicara dalam hal ini pembicara adalah konsumen yang telah mengkonsumsi produk atau jasa yang telah di berikan, terkadang orang lain cenderung dalam memilih atau memutuskan suatu produk tergantung kepada konsumen yang telah berpengalaman menggunakan produk atau jasa tersebut atau biasa disebut dengan referral pihak yang merekomendasikan suatu produk atau jasa. 2Topics yaitu adanya suatu wom karena tercipta suatu pesan atau perihal yang membuat mereka berbicara mengenai produk atau jasa, seperti halnya pelayanan yang diberikan, karena produk itu mempunyai keunggulan tersendiri, tentang sebuah perusahaan. 3 Tools yaitu setelah mengetahui pesan atau perihal yang membuat konsumen berbicara mengenai produk atau jasa tersebut dibutuhkan suatu alat untuk membantu agar pesan tersebut dapat berjalan. 4 Taking Part atau partisipasi perusahaan yaitu suatu partisipasi perusahaan seperti halnya dalam menanggapi respon pertanyaan-pertanyaan mengenai produk atau jasa tersebut dari para calon konsumen dengan menjelaskan secara lebih jelas dan terperinci mengenai produk atau jasa tersebut, melakukan follow up ke calon konsumen sehingga mereka melakukan suatu proses pengambilan keputusan. 5 Tracking atau pengawasan akan hasil wom perusahaan setelah suatu alat tersebut berguna dalam proses wom dan perusahaan pun cepat tanggap dalam merespon calon konsumen, perlu pula pengawasan akan wom yang telah ada tersebut yaitu dengan melihat hasil seperti dalam kotak saran sehingga terdapat informasi banyaknya wom positif atau wom negatif dari para konsumen. Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis menggunakan lima elemen dari Sernovizt 2009 yaitu Talkers, Topics, Tools, Taking Part dan Tracking sebagai indikator untuk mengukur Word of Mouth. Servicescape Menurut Hightower & Shariat 2009 servicescape didefinisikan sebagai segala sesuatu yang secara fisik hadir di sekitar konsumen selama pertemuan transakasi layanan jasa. Selain itu menurut Zeithaml & Bitner 2009 Servicescape adalah lingkungan dimana jasa disampaikan dan dimana perusahan dan konsumennya berinteraksi, serta setiap komponen berwujud yang memfasilitasi penampilan atau komunikasi dari jasa. Sedangkan Lovelock & Wirtz 2010 mendefinisikam servicescape sebagai gaya dan tampilan fisik dan elemen pengalaman lain yang ditemui oleh pelanggan di tempat penghantaran layanan. Servicescape memiliki beberapa dimensi yang terbentuk dari penelitian sebelumnya yang dikemukakan oleh Lovelock & Wirtz 2010 bahwa terdapat tiga dimensi gabungan yang relevan yaitu kondisi sekitar Ambient Conditions adalah lingkungan layanan yang berkaitan dengan kelima panca indera, yang dapat mempengaruhi emosional, persepsi, dan juga perilaku seseorang yang dapat merubah suasana hati seseorang melalui music, aroma, warna, pencahayaan, suhu udara, dan jauh dari kebisingan. Tata ruang dan fungsional Spatial Layout and Functionality, menciptakan servicescape visual dan fungsional sehingga penghantaran dan konsumsi layanan bisa terjadi. Tanda –tanda, simbol dan artefak Signs, Symbols, and Artifacts untuk membantu memberikan petunjuk-petunjuk yang akan memudahkan dan memandu konsumen untuk menemukan apa yang mereka cari saat berada di dalam lingkungan jasa. Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis menggunakan 3 dimensi dari Lovelock & Wirtz 2010 yaitu Ambient Conditions, Spatial Layout and Functionality Signs, Symbols, and Artifacts sebagai indicator dalam mengukur Servicescape. Minat Berkunjung Teori minat berkunjung dianalogikan sama dengan minat beli, seperti penelitian yang dilakukan oleh Albarq 2014 yang menyamakan bahwa minat berkunjung sama dengan minat pembelian konsumen. Pengertian minat menurut Kotler & Keller 2016 bahwa minat sebagai dorongan, yaitu rangsangan internal yang kuat yang memotivasi tindakan, dimana dorongan ini dipengaruhi oleh stimulus dan perasaan positif akan produk. Menurut Ferdinand 2002, minat beli dapat diidentifikasi melalui 4 indikator yaitu 1 Melalui minat transaksional, yaitu kecendrungan seseorang untuk membeli produk. 2 Melalui minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain. 3 Melalui minat prefensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut. 4 Melalui minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut. Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis menggunakan 4 indikator dari minat berkunjung yaitu melalui minat transaksional, melalui minat referensial, melalui minat eksploratif dan melalui minat prefensial sebagai indikator dalam penelitian. METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data Penelitian dilakukan di Taman Wisata Alam Sibio-bio Aek Sabaon di Kabupaten Tapanuli Selatan. Jenis penelitian yang digunakan asosiatif kausal. Pengumpulan data primer diperoleh dari hasil kuesioner secara langsung kepada para pengunjung. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode non-probability sampling dengan menggunakan teknik accidental sampling, yaitu pengunjung yang sedang berada dilokasi penelitian. Besarnya sampel sample size dalam penelitian ini adalah 151 responden penelitian. Kriteria pengambilan responden adalah responden yang sudah pernah berkunjung minimal satu kali . jumlah instrumen kuesioner sebanyak 31 butir. Definisi Operasional Variabel Defenisi operasional variabel dalam penelitian ini 1 Variabel bebas independent Variable dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah social media X1 adalah sebuah media berbasis internet yang memudahkan atau memungkinkan penggunanya dapat dengan mudah berpartisipasi, menciptakan dan berbagi pengalaman serta informasi yang dimilikinya. Word of Mouth X2 adalah suatu bentuk promosi yang berupa rekomendasi dari mulut ke mulut tentang kebaikan maupun keburukan dalam suatu produk atau jasa. Servicescape X3 adalah gaya dan tampilan fisik dan elemen pengalaman lain yang ditemui oleh pelanggan di tempat penghantaran layanan. 2 Variabel terikat dependent variable dalam penelitian ini adalah minat berkunjung Y adalah minat sebagai dorongan, yaitu rangsangan internal yang kuat yang memotivasi tindakan, dimana dorongan ini dipengaruhi oleh stimulus dan perasaan positif akan suatu jasa. Analisis Data Teknik pengolahan data yang digunakan adalah persamaan struktural atau structural equation model yang digunakan untuk menganalisis variabel yang berbentuk konstruk dan menjadi variabel laten yang penilaiannya diukur secara tidak langsung melalui indikator-indikator pembentuk konstruk. Variabel manifes pada variabel laten bersifat reflektif. Alat analisis yang digunakan adalah partial least square-structural equation model PLS-SEM.. Variabel manifes dari salah satu variabel laten juga berbentuk laten sehingga metode PLS yang digunakan adalah second order construct. Oleh karena sifat indikator yang tidak merata jumlahnya, perlakuan pada indikator first order construct akan dilakukan dengan menggunakan latent variable score. Pengolahan data dibantu dengan menggunakan program SmartPLS HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN Deskripsi Responden Tabel 1. Deskripsi Responden Media Iklan seperti koran, spanduk ataupun baliho social media yang sering digunakan Sumber Data diolah Gambar 1. Model penelitian Gambar menunjukkan analisis second order dilakukan pada setiap variabel penelitian. Hal ini dilakukan untuk melihat kesesuaian masing-masing indikator pada setiap dimensi yang menjadi acuan penurunan indikator penelitian. Apabila indikator dari setiap dimensi sudah reliabel dan tepat mengukur setiap dimensi, maka penelitian dapat lebih akurat memprediksi hubungan antar variabel yang terjadi. Pada konstruk yang bersifat reflektif, pengujian reliabilitas indikator dilakukan dengan menggunakan loading factor. Setiap indikator diukur nilai loading factor-nya pada konstruk masing-masing. Nilai loading factor diharapkan mencapai lebih dari 0,7. Namun, pada penelitian yang bersifat eksplorasi, nilai lebih dari 0,5 sudah dianggap memadai. Nilai loading factor dari setiap indikator terhadap konstruk masing-masing diukur dengan menggunakan algoritma pada program SmartPLS. Tabel Hasil path coefficients Pengaruh Social Media Terhadap Minat Berkunjung Berdasarkan Uji-t variabel social media secara parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap minat berkunjung pada Taman Wisata Alam Sibio-Bio Aek Sabaon karena nilai signifikan variable 0,285 lebih besar dibandingkan nilai signifikan penelitian 0,05. Hal ini menunjukan bahwa social media berpengaruh untuk meningkatkan minat berkunjung namun pengaruh variabel ini tidak signifikan untuk meningkatkan minat berkunjung. Pengelola taman belum memanfaatkan dengan baik sebagai media berpromosi. Selain itu banyak responden yang belum memanfaatkan media sosial sebagai sumber informasi. Hasil penelitian Kosarizadeh and hamdi 2015 menunjukkan bahwa media sosial berpengaruh secara positif terhadap minat berkunjung kembali. Pengaruh Word Of Mouth Terhadap Minat Berkunjung Berdasarkan Uji-t variabel word of mouth secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berkunjung pada Taman Wisata Alam Sibio-Bio Aek Sabaon karena nilai signifikan 0,025 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa variabel ini berpengaruh untuk meningkatkan minat minat berkunjung -> eksploratif minat berkunjung -> prefensial minat berkunjung -> referensial minat berkunjung -> transaksional servicescape -> ambient condition servicescape -> minat berkunjung servicescape -> sign, symbol and artefact servicescape -> social media marketing servicescape -> spatial layout and functionality servicescape -> word of mouth social media marketing -> Self disclosure social media marketing -> media richness social media marketing -> minat berkunjung social media marketing -> self presentation social media marketing -> social presence word of mouth -> Tracking word of mouth -> minat berkunjung word of mouth -> social media marketing word of mouth -> taking part berkunjung. Hal ini sejalan dengan penelitian dari Fan and Miao, 2012 tentang pengaruh word of mouth terhadap minat berkunjung yang memiliki hubungan signifikan. Seseorang yang melakukan kunjungan ke suatu tempat wisata melalui minat terlebih dahulu akan memiliki keinginan yang tinggi untuk berkunjung ke tempat wisata tersebut karena telah memperoleh informasi yang mendalam mengenai tempat wisata tersebut sebelum melakukan kunjungan dan telah memilih sesuai dengan minatnya. Hasil penelitian Zerei and Kazemi 2015 pengaruh yang berasal dari word of mouth bernilai positif, sehingga semakin sering melakukan komunikasi word of mouth maka hal tersebut memberikan dampak yang secara signifikan terhadap minat berkunjug seseorang untuk berkunjung ke sebuah tempat wisata. Minat berkunjung seseorang dalam menentukan keputusan berkunjungnya dalam memilih tempat wisata yang akan dikunjungi, salah satunya berasal dari pengaruh orang lain yang berada disekitarnya dalam mengkomunikasikan pesan atau kesan yang positif dari suatu tempat wisata tersebut. Hal ini disebabkan karena cerita dari kerabat terdekat yang menceritakan tujuan destinasi wisata baru yang membuat penasaran dan timbul nya rasa ingin tahu sehingga pengunjung ingin membuktikan dan timbulah minat untuk berkunjung Pengaruh Servicescape Terhadap Minat Berkunjung Berdasarkan Uji-t variabel servicescape secara parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap minat berkunjung pada Taman Wisata Alam Sibio-Bio Aek Sabaon nilai signifikan 0,466 lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa servicescape tidak berpengaruh secara signifikan meningkatkan minat berkunjung . hal ini disebabkan pengelola tidak melakukan kreasi dan inovasi dalam pengelolaan tempat seperti foto spot yang ada symbol/sign Taman Wisata Alam Sibio-Bio, taman bermain, music yang terlalu keras dll. Sebagian pengunjung datang untuk pertama kali bukan disebakan oleh tertarik dengan servicescape nya melainkan ingin memuaskan hasrat ingin tahu dan membuktikan cerita dari kerabat dekat. Alasan lain adalah ingin terlihat hits di mata orang lain karena sudah pernah berkunjung. sehingga timbulnya minat berkunjung Setelah pengunjung mengetahui baru lah mereka mau merekomendasikan nya. Oleh karena itu, servicescape bukan lah alasan utama yang menjadikan timbul nya minat berkunjung. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut 1. Berdasarkan Uji-F diketahui bahwa variabel social media, word of mouth dan servicescape secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap minat berkunjung pada Taman Wisata Alam Sibo-Bio Aek Sabaon di Kabupaten Tapanuli Selatan. 2. Berdasarkan Uji-t secara parsial variabel word of mouth berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berkunjung, namun variabel social media dan servicescape berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap minat berkunjung. Variabel word of mouth merupakan variabel dominan dalam penelitian ini untuk dapat meningkatkan minat berkunjung pada Taman Wisata Alam Sibo-Bio Aek Sabaon di Kabupaten Tapanuli Selatan. Diharapkan pengelola dari Taman Wisata Alam Sibio-bio Aek Sabaon memanfatkan social media sehingga dapat mempromosikan wisata-wisata alam yang tidak pernah didengar oleh masyarakat sehingga dapat mendorong minat berkunjung dan meningkatkan kualitas parawisata domestik khususnya di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Selain itu diharapkan pengelola juga menciptakan suasana yang nyaman dan melakukan kreasi dan inovasi servicescape DAFTAR PUSTAKA Abdillah, W dan Jogiyanto, 2015, PLS dalam penelitian bisnis, Andi, Jakarta Albarq, A. 2014. Measuring The Impact of Online Word of Mouth on Tourist's Attitude and Intentions to Visit Jordan. An Empirical Study, Internasional Business Research, 7 1. Assael, H. 2000. Perilaku Konsumen dan Pemasaran. Jakarta Penerbit Salemba Empat. Fan, & Miao, 2012. Effet of Word of Mouth on consumer Purhcase Intention , International Journal of Electronic Business Management, Vol. 10, No. 3, pp. 175-181. Ferdinand, A. 2002. Structural Equation Modelling dalam Penelitian Manajemen. Semarang Bp UNDIP. Kosarizadeh,M., & 2015. Studying the effect of Social Media on Customer Purchase Intention Case Study Leather Production, Journal of Applied and Biological Sciences. 57171-181, TextRoad Publication. Hightower R ,JR, & Shariat, M. 2009. Servicescape Hierarchial Factor Structurure Model. Global Review of Business and Economic Research, 375-398. Kaplan, & Haenlein. 2010. Users of the world, unite! The Challenges and opportunies of Social Media. Business Horizons, 59-68. Kotler, P., & Armstrong, G. 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta PT Penerbit Erlangga. Kotler, P., & Keller, K. L. 2012. Marketing Manajemen . Jakarta PT. Indeks Kelompok Gramedia. Lovelock, C. 2010. Pemasaran Jasa. Jakarta PT Penerbit Erlangga. Lovelock, C., & Wirtz, J. 2010. Service Marketing. USA Pearson. Lupiyoadi, H. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta Penerbit Salemba Empat. Sernovizt, A. 2009. Word of Mouth Marketing How Smart Companies People Talking. Chicago Kaplan Publishing. Silverman, G. 2001. The Secrets of Word of Mouth. USA Library Association. Situmorang, S. H. 2016. Digital Business. Medan USU Press. Situmorang, S. H. 2017. Riset Pemasaran. Medan USU Press. Yoeti, O. 2005. Perencanaan Strategis Pemasaran Daerah Tujuan Wisata. Jakarta Paradaya Paramita. Zarei,A., & Kazemi,A. 2014. The impact of positive word of mouth on store brand purhase intention with mediate effect of store image and perceived risk toward SBs .Journal Accounting and marketing 3 1 Zeithaml, & Bitner, 2009. Service Marketing, Fifth Edition. New York The McGraw-Hill Companies Inc. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication. Abbas AlbarqReduced consumer trust, both of organizations and advertising, has led to electronic word of mouth e-WOM becoming an increasingly popular way of obtaining competitive advantage. e-WOM is especially relevant with regard to tourism, specifically tourists' attitudes toward such destinations. This study explores the empirical and theoretical evidence regarding the causal e-WOM relationships between tourists' attitudes regarding specific destinations and actual intention to travel. In the context of visits to Jordan, we applied SEM technique to examine these relationships. A pre-validated questionnaire was distributed to a convenience sample with response rate of The result revealed that e-WOM communications positively impact tourists' travel intentions and their attitudes toward Jordan as a destination, while a positive effect is found for the attitudes toward Jordan visit on their intention to travel. Managers of travel agency can consider various aspects of e-WOM to encourage tourists to participate in online travel communities and to build such communities, as this will foster trust in terms of visiting HIERARCHICAL FACTOR STRUCTURE MODEL ABSTRACT The researchers introduce and test a hierarchical factor structure research model that suggests the servicescape construct has an overall level, a dimension level, and a subdimension level. In order to ensure the best possible cross-validation and generalizability, the researchers use data collected from 1,826 consumers in ten different service industries to test the hypothesis. Several different construct reliability, convergent, discriminant, criterion, and construct validity tests are used. The hypothesized hierarchical servicescape construct factor structure is substantiated by the results. As such, this manuscript introduces a parsimonious and generalizable exploratory servicescape assessment model. JEL M31, L80, L81, L82, L84 KEY WORDS Servicescape, Hierarchical, Assessment, Consumer, Service EncounterThe concept of Social Media is top of the agenda for many business executives today. Decision makers, as well as consultants, try to identify ways in which firms can make profitable use of applications such as Wikipedia, YouTube, Facebook, Second Life, and Twitter. Yet despite this interest, there seems to be very limited understanding of what the term “Social Media” exactly means; this article intends to provide some clarification. We begin by describing the concept of Social Media, and discuss how it differs from related concepts such as Web and User Generated Content. Based on this definition, we then provide a classification of Social Media which groups applications currently subsumed under the generalized term into more specific categories by characteristic collaborative projects, blogs, content communities, social networking sites, virtual game worlds, and virtual social worlds. Finally, we present 10 pieces of advice for companies which decide to utilize Social dalam buku ini menyatakan bahwa strategi pemasaran harus berlandaskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku konsumen. manajemen-hamidahSelain itu diharapkan pengelola juga menciptakan suasana yang nyaman dan melakukan kreasi dan inovasi servicescape DAFTAR PUSTAKASumatera Kabupaten Tapanuli SelatanUtaraKabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Selain itu diharapkan pengelola juga menciptakan suasana yang nyaman dan melakukan kreasi dan inovasi servicescape DAFTAR PUSTAKAEffet of Word of Mouth on consumer Purhcase IntentionY W FanW F MiaoFan, & Miao, 2012. Effet of Word of Mouth on consumer Purhcase Intention, International Journal of Electronic Business Management, Vol. 10, No. 3, pp. Equation Modelling dalam Penelitian ManajemenA FerdinandFerdinand, A. 2002. Structural Equation Modelling dalam Penelitian Manajemen. Semarang Bp the effect of Social Media on Customer Purchase Intention Case Study Leather ProductionM KosarizadehK HamdiKosarizadeh,M., & 2015. Studying the effect of Social Media on Customer Purchase Intention Case Study Leather Production, Journal of Applied and Biological Sciences. 57171-181, TextRoad PemasaranP KotlerG ArmstrongKotler, P., & Armstrong, G. 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta PT Penerbit Erlangga. Unduhsebagai PDF, TXT atau baca online dari Scribd. Tandai sebagai konten tidak pantas. Simpan 2___sumut Untuk Nanti. 0% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat. 0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat. Unduh sekarang.
Akhir pekan atau hari libur enaknya diisi dengan kegiatan bertamasya atau wisata bersama keluarga. Keberadaan spot wisata kekinian dengan sajian panorama alam baik natural maupun buatan semakin menjamur hingga ke penjuru tanah air. Objek wisata berupa taman rekreaasi menjadi salah satu model objek wisata paling diminati belakangan ini. Taman wisata dengan berbagai spot foto cantik menjadi incaran banyak wisatawan lokal untuk berlibur bersama keluarga atau orang-orang tersayang. Pemandangan Wisata Sibio-bio Tidak hanya di kota besar, tren yang sama juga menjalar hingga ke daerah kabupaten dan kota-kota kecil di Indonesia. Salah satu contohnya adalah wisata sibio-bio di Tapanuli Selatan. Objek wisata berupa taman rekreasi yang asri dan menyatu dengan alam ini kini menjadi pilihan yang sangat diminati warga lokal. Objek wisata Sibio-bio merupakan lokasi wisata berupa taman rekreasi yang sangat luas, dipenuhi dengan taman-taman dan kolam ikan layaknya danau. Di pinggir kolam tersedia gajebo-gajebo kekinian yang sangat cocok digunakan sebagai properti untu berfoto. baca juga Harga Tiket Masuk Bukit Kubu BerastagiDi lokasi tersedia ragam kuliner yang dapat dinikmati oleh para pengunjung. Menikmati kuliner sambil menikmati pemandangan alam dan taman-taman yang indah menjadi daya tarik lokasi wisata taman rekreasi ini. Para pengunjung umumnya berdatangan dari kota Padangsidimpuan, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Padang Lawas Utara dan daerah sekitaran TABAGSEL geografis wisata aek sabaon sibio-bio berlokasi di desa Aek Sabaon , kecamatan Marancar, Tapanuli Selatan. Dari Padangsidimpuan Anda bisa menuju lokasi wisata ini dengan menggunakan kendaraan bermotor kurang lebih 30 menit dari pusat kota. Jika kamu mengunjungi lokasi ini lebih nyaman membawa kendaraan pribadi seperti sepeda motor atau mobil. Lokasinya lumayan jauh dari kearamaian, wajar saja mengingat lokasi wisata ini menyatu dengan alam terbuka. Kehadiran objek wisata ini menambah banyak nya pilihan wisata taman rekreasi di sekitar Tapanuli Selatan. Warga lokal menggemari wisata aek sabaon sibio-bio selain karena pemandangan alamnya yang sejuk dipandamg mata juga karena harganya yang sangat terjangkau. Di musim lebaran saja harga tiket masuk ke lokasi taman wisata ini hanya dikenakan biaya per orang. Harga ini tentunya sangat murah untuk dijangkau. baca juga Pengalaman Terbang saat PPKM Faslitas lokasi wisata ini lumayan memadai, terdapat toilet gratis untuk pengunjung dan mushola untuk melaksanakan sholat. Kehadiran wisata aeksabaon sibio-bio dengan fasilitas yang membuat pengunjung nyaman menambah deretan poin plus dari lokasi wisata ini yang berdampak pada peningkatan jumlah kunjungan wisatawan dari hari ke hari. Di lokasi wisata ini juga terdapat hiburan berupa live music, namun sepertinya live music tidak tersedia setiap waktu. Objek wisata aek sabaon sibio-bio umumnya diserbu wisatawan pada akhir pekan atau saat musim liburan. Mengunjungi tempat ini lebij asyik di sore hari sekitar pukul dimana matahari tidak terlalu terik lagi. Lokasi wisata ini memiliki banyak pepohonan sebagai tempat berteduh selain gajebo dan lainnya. Jadi kamu tidak perlu khawatir meskipun tidak membawa payung, namun buat jaga-jaga membawa payung tetap perlu bila suatu waktu turun hujan. Demikian ulasan mengenai objek wisata AekSabaon Sibio-bio di Tapanuli Selatan, jika kamu bertempat tinggal di wilayah Tapanuli bagian selatan, taman rekreasi ini bisa menjadi pilihan yang pas untuk kamu coba menghasbiskan waktu berlibur bersama keluarga.
Peningkatanjalan jurusan Sibio-bio-Aek Sabaon lebar perkerasan 4 meter Rp 500 juta. Lanjutan pembangunan jalan jurusan Sibio-bio-Angkola Timur sampai Poken Arba lebar perkerasan 4 meter Rp 675 juta. Pemeliharaan jalan jurusan Muara Gordang-Tabusira lebar perkerasan 4 meter Rp 1,1 miliar.
Sibio-bio Village, South Tapanuli Regency, North Sumatra, IndonesiaAek Sabaongambar Aek SabaonThis tourist place is located in Sibio-bio Village, South Tapanuli Regency, North Sumatra, Indonesia. Exactly about 1 hour from downtown Padang Sidempuan. Often called a greenhouse, because the place has a house restaurant that many will be glass windows, 80% of the restaurant, designed with glass. This tour is also equipped with an artificial lake that adds calm & comfort when we relax there, this tour is also equipped with a garden, a pool that has been provided Flaminggo water balloon Unique photo backround that is unique, which will add your photos exis in social name is increasingly popular with Medan and North Sumatra residents thanks to the existence of Aek Sabaon Tourism. Its close location from Padang Sidempuan plus the natural panorama and its uniqueness, Aek Sabaon in Sibio-bio Village, Marancar, South Tapanuli was even flooded with cool thing is, not far from Aek Sabaon there is also Sibio-bio Adventure Park so you can visit 2 places at greenhouseWhat is the attraction of this tourist spot in South Tapanuli? Well, there is a permanent building that is almost entirely made of glass, precisely on the 2nd floor. If people say, like abroad. This building is increasingly attractive because it faces an artificial lake. The scenery is also small, especially in the morning when the fog greenhouse tour is indeed unique, because of its beauty, many people use this place as a freweding photo background, birthday event, community event, and many people are amazed. So this place, so it's no wonder that many people, even matching and exaggerating from foreign tourism, like tourism in Switzerland, such as Dusun Bambu, Lembang in Bandung, and many more. 0yVx.
  • 75p7nzqlaz.pages.dev/210
  • 75p7nzqlaz.pages.dev/313
  • 75p7nzqlaz.pages.dev/486
  • 75p7nzqlaz.pages.dev/293
  • 75p7nzqlaz.pages.dev/283
  • 75p7nzqlaz.pages.dev/4
  • 75p7nzqlaz.pages.dev/548
  • 75p7nzqlaz.pages.dev/286
  • sibio bio aek sabaon