ApakahAnda mencari gambar tentang Gambar Yusuf Dan Saudara Saudaranya? Jelajahi koleksi gambar, foto, dan wallpaper kami yang sangat luar biasa. Gambar yang baru selalu diunggah oleh anggota yang aktif setiap harinya, pilih koleksi gambar lainnya dibawah ini sesuai dengan kebutuhan untuk mulai mengunduh gambar.
LIHATLAH anak itu, sedih dan tidak berdaya. Ia adalah Yusuf. Baru saja saudara-saudaranya menjual dia kepada orang-orang ini yang dalam perjalanan menuju ke Mesir. Di sana Yusuf akan dijadikan budak. Mengapa saudara-saudara tirinya berbuat hal yang jahat ini? Karena mereka iri kepada Yusuf. Ayah mereka, Yakub sangat sayang kepada Yusuf. Ia memperlihatkannya dengan menyuruh membuatkan sebuah jubah yang panjang dan bagus untuk Yusuf. Karena kesepuluh kakak Yusuf melihat betapa besar kasih Yakub kepada Yusuf, mereka mulai iri hati dan membenci Yusuf. Tetapi ada lagi sebab lain mengapa mereka membencinya. Yusuf mendapat dua mimpi. Di dalam kedua mimpinya, saudara-saudaranya tunduk menyembah kepadanya. Ketika Yusuf menceritakan mimpi ini kepada saudara-saudaranya, makin bertambahlah rasa benci mereka. Pada suatu hari ketika kakak-kakak Yusuf sedang mengurus domba-domba ayah mereka, Yakub minta agar Yusuf menengok mereka dan melihat keadaan mereka. Ketika saudara-saudaranya melihat kedatangannya, beberapa di antara mereka berkata, ’Mari kita bunuh dia!’ Tetapi Ruben, saudaranya yang tertua berkata, ’Tidak, jangan kalian berbuat itu.’ Sebaliknya mereka memegang Yusuf dan melemparkannya ke dalam sebuah sumur yang kering. Setelah itu mereka duduk untuk memutuskan apa yang mereka akan lakukan terhadap Yusuf. Pada saat itu beberapa orang keturunan Ismail datang lewat. Yehuda berkata kepada saudara-saudara tirinya, ’Mari kita jual dia kepada orang-orang Ismail.’ Dan itulah yang telah mereka lakukan. Mereka menjual Yusuf seharga 20 keping perak. Alangkah keji dan jahat perbuatan itu. Apakah yang akan mereka katakan kepada ayah mereka? Mereka membunuh seekor kambing dan berkali-kali mencelup jubah Yusuf yang indah ke dalam darah kambing itu. Kemudian mereka membawa jubah itu kepada ayah mereka Yakub dan berkata, ’Kami menemukan ini. Lihatlah apakah ini bukan jubah Yusuf.’ Yakub tahu, bahwa itu benar jubah Yusuf. ’Seekor binatang buas pasti telah membunuh Yusuf,’ tangisnya. Dan memang saudara-saudara Yusuf ingin agar ayah mereka berpikir demikian. Yakub sedih sekali. Berhari-hari ia menangis. Tetapi Yusuf tidak mati. Mari kita lihat apa yang terjadi dengan Yusuf dan ke mana ia telah dibawa.
Yusufdan Saudara-saudaranya. Petikan dari Kitab Taurat: Kejadian 37:1-36. 1 Yakub menetap di negeri Kanaan. Dahulu bapanya Ishak, tinggal di negeri itu sebagai orang asing. 2 Inilah kisah keluarga Yakub. Yusuf, anak Yakub yang berumur tujuh belas tahun, menjaga kawanan kambing dan domba bersama dengan saudara-saudaranya, iaitu anak-anak Bilha
Nabi Yakub, putra Nabi Ishak dan cucu Nabi Ibrahim, adalah seorang pemimpin keluarga yang dipilih oleh Allah. Nabi Yakub mempunyai 12 anak laki-laki. Nabi Yusuf adalah anaknya yang ke-11. Yang bungsu adalah Benyamin. Pada waktu itu Nabi Yusuf sudah berumur 17 tahun. Dari antara semua anaknya yang lain, Nabi Yakub paling sayang kepada Nabi Yusuf. Mengapa? Karena Nabi Yusuf dilahirkan ketika ayahnya sudah tua. Sebagai tanda kasihnya, Nabi Yakub memberikan sebuah jubah yang mewah dan bagus kepada Nabi Yusuf. Setelah kakak-kakak Nabi Yusuf melihat jubah itu dan tahu bahwa ayah mereka lebih sayang kepada Nabi Yusuf, mereka membenci Nabi Yusuf dan tidak mau lagi berbicara baik-baik dengan dia. Jubah Yusuf Pada suatu malam, Nabi Yusuf bermimpi. Pada keesokan harinya ia memberitahukan mimpi itu kepada kakak-kakaknya. Katanya, “Coba dengar! Saya bermimpi kita semua sedang di ladang mengikat gandum, lalu gandum saya berdiri tegak; gandum-gandum kalian mengelilingi gandum saya dan sujud kepada gandum saya.” Kakak-kakak Nabi Yusuf marah sekali. “Kau kira engkau akan menjadi raja dan berkuasa atas kami?” Lalu mereka makin membenci Nabi Yusuf. Kemudian Nabi Yusuf bermimpi lagi. Kali ini ia bercerita kepada ayahnya, selain kepada kakak-kakaknya. “Saya bermimpi lagi, saya lihat matahari, bulan dan sebelas bintang sujud kepada saya.” Nabi Yakub, ayahnya, menegur Nabi Yusuf, “Mimpi apa itu? Kau kira aku, ibumu dan saudara-saudaramu akan sujud menyembah kepadamu?” Kakak-kakak Nabi Yusuf iri hati kepadanya, tetapi ayahnya tetap memikirkan mimpi itu. Pada suatu hari, Nabi Yakub memanggil Nabi Yusuf dan berkata, “Kakak-kakakmu sedang menggembalakan kawanan kambing domba kita, susullah mereka. Lihatlah bagaimana keadaan mereka, lalu kembalilah untuk melapor kepada Ayah.” Jawab Nabi Yusuf, “Baik, Ayah.” Lalu ia berangkat. Ketika Nabi Yusuf hendak mendekati kakak-kakaknya, mereka sudah melihat Nabi Yusuf dari jauh. Mereka sepakat untuk membunuh Nabi Yusuf. Kata mereka, “Lihat, si tukang mimpi itu datang, ayo kita bunuh dia. Kita lemparkan mayatnya ke dalam sumur yang kering ini. Nanti kita katakan kepada Ayah bahwa dia diterkam binatang buas. Kita lihat nanti apa jadinya dengan mimpi-mimpinya itu!” Kakaknya yang paling sulung berkata, “Jangan bunuh dia. Kita lemparkan saja ke dalam sumur yang kering ini.” Ketika Nabi Yusuf sampai kepada kakak-kakaknya, dengan kasar mereka menanggalkan jubah Nabi Yusuf yang sangat bagus itu, lalu mereka menyeret dia dan melemparkannya ke dalam sumur yang kering. Ketika mereka sedang makan, tiba-tiba terlihat oleh mereka rombongan kafilah yang sedang dalam perjalanan ke Mesir. Unta-unta mereka bermuatan rempah-rempah dan barang-barang dagangan yang lain. Lalu kata Yuda kepada saudara-saudaranya, “Apa gunanya membunuh adik kita? Mari kita jual dia. Tak usah kita sakiti dia. Bagaimana pun juga dia adik kita sendiri.” Semua setuju, dan Nabi Yusuf pun dijual kepada para kafilah itu seharga 20 keping perak, untuk dijadikan budak. Lalu mereka mengambil jubah Nabi Yusuf dan mencelupkannya ke dalam darah kambing yang sudah disembelih. Jubah berdarah itu dibawa pulang dan ditunjukkan kepada ayah mereka. Mereka berkata, “Jubah ini kami temukan, milik anak Ayahkah ini?” Jawab Nabi Yakub, “Betul, ini jubah anakku! Aduh, Yusuf sudah mati dimakan binatang buas!” Nabi Yakub menyobek pakaiannya karena sedih. Anak-anaknya yang lain mencoba untuk menghiburnya, tetapi ia menjawab, “Aku akan terus meratapi anakku sampai mati.” Tetapi Nabi Yusuf tidak mati. Ia dijual sebagai budak. Ia dibawa oleh kafilah yang membelinya itu.
MendengarkanCerita kisah Yusuf dan saudara-saudaranya dan Menempel Gambar contoh perbuatan saling mengasihi Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Yusufadalah seorang pribadi yang menjadi contoh teladan di dalam memberikan Pengampunan yang sepenuhnya. Yusuf adalah korban iri hati dan kebencian. Saudara saudaranya yang dengan sadis menganiaya dan menjualnya kepada orang asing yaitu orang Mesir. Dalam kejadian 45:1-28, kedudukan Yusuf sudah sangat tinggi, ia sudah menjadi perdana menteri
Ketikasampai kepada Yakub, Saudara-saudara Yusuf menceritakan semuanya TANAH KANAAN Apakah hal-hal yang dapat kita teladani melalui pembacaan hari ini? Yusuf Mengampuni saudara-saudaranya Goal! Mengakui kesalahan dan jujur Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan Saudara -
NabiYusuf memberikan makanan sebanyak barang penukar mereka. Setelah itu beliau meminta mereka untuk membawa saudaranya (Bunyamin) ketika datang kembali untuk mendapatkan makanan. Allah SWT menjelaskan hal itu sebagai berikut: Dan saudara-saudara Yusuf datang (ke Mesir) lalu mereka masuk ke (tempat)nya.
AotT. 75p7nzqlaz.pages.dev/59475p7nzqlaz.pages.dev/27075p7nzqlaz.pages.dev/45775p7nzqlaz.pages.dev/30975p7nzqlaz.pages.dev/1475p7nzqlaz.pages.dev/9975p7nzqlaz.pages.dev/37375p7nzqlaz.pages.dev/28
gambar yusuf dan saudara saudaranya